Di RP INS Kayutanam Lewat Pupuk Organik Kembangkan Kreativitas Siswa
Sejak tujuh bulan belakangan, Ahmad Gazali Direktur Pusat Pendidikan & Pelatihan Biotek NT 45 dari PT Nan Tembo (Economic & Engineering) Konsultan Padang sebagai mitra Ruang Pendidik (RP) INS Kayutanam Padang Pariaman telah melakukan transfer ilmu pengatahuan dan alih teknologi di bidang usaha pertanian.
Antara lain pengolahan pupuk organik majemuk lengkap (POML), pengolahan obat-obatan dan antihama, pola tanam berbagai komoditi seperti bayam, kangkung dan cabai. Dalam pesan singkatnya kepada Singgalang, Rabu (9/11), Ahmad Gazali menyebutkan, sebanyak 20 orang siswa yang terdiri dari kelas III, guru dan karyawan, saat ini telah mampu mengolah pupuk, obat-obatan/antihama. Demplot atau contoh komoditi itu diusahakan di atas tanah seluas 1 hektare.dengan sistem bagi hasil (konsultan, owner dan pelaksana). Pelaksana dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama ( Kube) dari INS.
Dia mengharapkan, kompetensi yang diperoleh itu bisa pula diajarkan siswa yang kini duduk di kelas I dan II secara terus menerus. "Kita ingin, mereka yang tanat SMA INS yang tidak mungkin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, dapat langsung terjun ke tengah masyarakat.dan tidak perlu jadi pengangguran." katqa Ahmad Gazali.
Menurut Ahmad Gazali. bila INS Kayutanam serius dapat memproduksi pupuk organik secara teratur, sesuai standar operasional prosedur (SOP) PT Nan Tembo, maka penjualan pupuk organik yang telah bekerjasama dengan perusahaan itu, cukup menjanjikan.
Sebab permintaan terhadap pupuk organik di perusahaan itu nyaris tak terpenuhi. PT Nan Tembo punya konsumen tetap, petani sawit di Provinsi Riau. Apalagi, lanjut Ahmad Gazali, pihaknya telah berhasil mengunggulkan dua jenis tanaman, yakni bayam kampung yang tumbuh di sepanjang rel kereta api.menjadi bayam unggulan yang bisa dijual bibitnya.
Ketua Yayasan yang menaungi INS Kayutanam Yohanes Dahlan ingin bagaimana menciptakan income generating untuk SMA (Siswa, Guru dan Karyawan). Ada tanah kosong 5 hektar, kolam kosong seluas 1 hektare (16) buah. kandang sapi kosong untuk 40 ekor sapi.Sekaitan yayasan tak punya anggaran, kita sanggupi mencari ownernya. Sedangkan pelaksananya, kelompok usaha bersama yang ada di sekolah itu, kata Gazali lagi.(525).
(Dimuat di Harian Singgalang, Kamis, 10 November 2o11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar