yang berisi tentang pertanian total orgaik dengan bioteknologi nt 45
Minggu, 10 Juni 2012
HMI DHAMASRAYA DAMPINGI MASYARAKAT PEMBUATAN PUPUK ORGANIK POML NT 45
HMI DHAMASRAYA DAMPINGI MASYARAKAT PEMBUATAN PUPUK ORGANIK POML NT 45
KOTO HILALANG-Dameks(8/6/12)
Sulitnya dan mahalnya pupuk kimia sangat terasa oleh petani yang berada di daerah koto hilalang. Karena keadaan tersebut organisasi himpunan mahasiswa terjun langsung untuk melakukan demo pupuk organik POML NT 45 dengan metode bioteknologi total organik.
Pembuat pupuk organik majemuk lengkap POML kali ini te tempatkan di salah satu pengurus gapoktan sa iyo koto hilalang ini. Pembuatan pupuk POML NT 45 ini sebenarnya sudah lama di lakukan oleh para alumni hmi dan consultan PT. NAN TEMBO sebagai upaya ats sulitnya petani mendapatkan pupuk dengan mutu yang sangat tinggi.
Pembuatan pupuk POML sebenarnya sangat mudah karena hanya membutuhkan waktu kurang lebih 50 jam berbeda dengan pupuk organik lainya, serta bahan yang digunakan sangat mudah dan sangat dimiliki oleh petani di sini yaitu kotoran ternak, abu sekam, dedek serta menggunakan bioteknologi non kimia yaitu NT 45 yang di produksi di sumatera barat.
Kegiatan ini langsung di fasilitasi oelh Pebriyansah aktivis HMI dan Juga consultant pada pusat pendidikan dan pelatihan bioteknologi NT 45 sumbar. Dia mengatakan “potensi masyarakat di daerah ini sangat banyak memiliki kotoran ternak, yang merupakan bahan dasar untuk membuat pupuk organik ini, apalagi masyarakat daerah ini mayoritas adalah petani yang sangat membutuhkan keberadaan pupuk dalam rangaka kegiatan pertania, apalagi dapat di produksi sendiri.
Kriswandi salah seorang pengurus gapoktan jamin saiyo mengatakan” sangat mendukung sekalai kegiatan ini karenqa para petani didaerah ini sangat membutuhkan sekali pupuk ini dan pengunaan bioteknologi untuk peternakan dan pertanian lainya”, tandasnya.
Direktur eksekutif LSM PEDULI Pandong Spenra sangat mendukung sekali kegiatan yang di lakukan oleh para aktivis HMI dan kelompok tani di sini. “mahasiswa yang biasanya melakaukan demo namun kini bisa juga membuat pupuk organik bersama-sama masyarakat.
“saya sangat berharap kegiatan ini terus dapat di jalankan di dharmasraya ini karena daerah ini merupakan daerah pertanian apalagi teknologi yang di kembangkan total organik yang sangat ramah lingkungan”,ungkapnya.
Pembuatan perdana pupuk POML NT 45 ini tahap awal dilakukan sebanyak 2 ton pupuk jadinya nantinya dengan waktu hanya 50 jam atau 3 hari dan dapat terus di lakukan dan tersosialisai di daerah ini karena keberadan pupuk kimia sangat mahal dan tidak ramah dengan lingkungan.
Lebih lanjut Rio Saputra aktivis HMI Dhamasraya mengatakan”kami kader HMI akan melakukan pendampingan kepada Ibu-Ibu PKK yang ada di sekitar Irigasi untuk dapat melakukan penanaman sayur organik yang dapat di produksi sendiri,”tandasnya.
Terakhir harapan kedepan pertaniaqn organik ini agar mudah di manfaatkan masyarakat di daerah ini karena proses kegiatan pertanian total organik di rancang sangat mudah di lakaukan petani dan sangat ramah lingkungan, serta aktivis dari HMI terus dapat melakaukan misi keumatanya.(PEB)
Kamis, 10 Mei 2012
Budidaya Cabe Kriting Metode Bioteknologi NT.45
Budidaya Cabe Kriting Metode Bioteknologi NT.45
Bibit
Ø Pilih Jenis cabe yang disukai
Ø Petik sendiri cabe yang sempurna masak pada batang
yang menghitam
Ø Buka biji cabe jangan sampai terluka, cuci/rendam
dengan air bersih dan yang merapung dibuang
Ø Jemur sampai kering
Penyemaian
Ø Siapkan media penyemaian
Ø Beri POML/semprotkan obat-obatan/antihama
Ø Rendam biji cabe selama 4 jam dengan
obat-obatan/antihama dan dibuang yang
merapung
Ø Lakukan penyemaikan, lapisi dengan tanah tipis
Ø Beri perlindungan
Ø Secara bertahap penutup dibuka
Lahan
Ø Persiapan lahan
Ø Buatkan lubang 30 x 30 x 30 cm
Ø Isikan gulma
Ø Beri POML
Ø Semprotkan obat-obatan/antihama ke seluruh permukaan
lahan
Ø Timbun tanah
Penanaman
Ø Potong akar tunggang
Ø Rendam dengan obat-obtan/antihama campur POML
Ø Tanam
Ø Jarak tanam 60
cm (jarak antara batang satu dengan batang lain)
Ø Baris seperti shaf orang shalat
Ø Jarak tanam cabe jintan/cabe padi kampung 100 cm
Pemeliharaan
Ø Setelah setinggi 15 – 20 cm potong pucuk
Ø Bunga pertama dibuang
Ø Tambahkan POMl ke dalam tanah dan jangan diserakkan
dipermukaan tanah
Ø Semprotkan obat-obatan/antihama
Ø Pada batang yang kurang subur tambah POML
Peremajaan Batang Cabe yang Sudah Tua
Ø Beri POML satu genggam di pangkal batang
Ø Timbun tanah
Ø Setelah satu minggu - periksa- dan apabila tumbuh akar
baru maka peremajaan berhasil
Ø Biarkan tumbuh tunas baru
Ø Batang yang sudah mati dipotong
Ø Jangan biarkan tunas terlalu banyak
Pengendalian Hama
Ø Apabila daun mengeriting disebabkan akar serabut naik
keatas mengejar pupuk/terkena cahaya matahari/kekurangan makanan/kekurangan air
Ø Hama kuning ( yellow
bacylus) semprotkan obat-obatan/antihama
Ø Hama putih dibawah daun dengan diberi asap
Ø Buah yang membusuk, cepat dibuang
Catatan
Ø Penanaman cabe kriting dilakukan Siska Adelya
Rahmadhani di Koto Laweh Kab Agam, kini mulai panen
Ø Bersama Indra Budiman SE Situjuah Batua Kab 50 Kota,
Yudis Kudu dan Ahmad Gazali diperoleh bibit cabe Kopay dan Cabe Rattan akan
dikembangkan melalui pelaku pertanian Yudis Kudu dan Maskur di Kudu Gantiang.
Suhardi Yakub Dkk di Tandikek dan Zul
Doni Putra di Sei Sariak. Siska Adelya Ramhmadhani di Koto Laweh serta
Lindawaty di Pasir Jambak Padang
Ø Cabe Kopay panjang 30 cm, dalam 1 kg 70-100 buah
Ø Cabe Rattan cocok untuk daerah panas dan buahnya
banyak, panjang 20 – 25 cm
(Konsultan : Ahmad Gazali/ Pebriyansah)
Tanam Ubi Kayu Satu (1) Potong Perlubang
Tanam Ubi
Kayu Satu (1) Potong Perlubang
Pak Indra Budiman SE di Situjuah Batua Kab 50 kota menemukan cara baru
tanam Ubi Kayu. Tanam Ubi Kayu yang disosialisasikan oleh Konsultan Biotek NT
45 dari PT Nan Tembo Konsultan sejak 1997 : Gali lubang 100 x 100 x 100 cm dan
ditanam 4 atau 5 potong dalam satu lubang.
Pak Indra Budiman mencoba gali lubang 100 x 100 x 100
cm dan ditanam satu (1) potong sepanjang 20 cm.Seperti biasa ke dalam lubang
diisikan gulma hingga penuh diberi poml 1 kg dan timbun tanah. Sepotong tampang
ubi kayu sepanjang 20 cm ditanam 18 cm sehingga hanya 2 cm muncul keatas.
Tunasnya dibiarkan hanya satu atau dua tunas. Hasilnya lebih banyak ketimbang
ditanam 4 atau 5 potong.Kalau dibenam 18 cm, masih ada dibawah 80 cm tanah yang
longgar sehingga buah ubi bisa lebih satu meter panjangnya dan besarnya sebesar
betis.Masuk akal kerena ubi bisa tumbuh menggantung ke bawah.
Berdasarkan tanam ubi kayu metode NT 45 di Tandikek
Kab Padang Pariaman sangat rimbun dan cahaya matahari tidak masuk ke permukaan
tanah.
Berikut kita akan sosialisasikan : kalau selama ini
lubang yang di gali 100 x 100 x 100 cm, kita beri jakarh 100 cm dan ditanami
lagi 4 atau 5 potong, maka berikut sebaiknya yang satu lubang kita tanami 4
potong diselang seling lubang lain cukup 1 potong.
Di Situjuah Batua hasilnya dalam satu lubang 4 potong
= 4 x 9 kg = 36 kg dibanding dalam satu lubang satu potong lebih 60 kg. Selamat
mencoba. ( Ahmad Gazali penangungjawab
lapangan konsultan biotek NT. 45/Direktur Pusat Pendidikan & Pelatihan
Bioteknologi NT 45).
Selasa, 01 Mei 2012
SEPASANG MERPATI
Puisi : Ahmad Gazali
SEPASANG MERPATI
awalnya sepasang merpati terbang umpama adam mula bersua sitti hawa dari surga melayang menembus cakrawala ketinggian langit hanpa udara nafas sesak menukik tanpa memngibaskan kepak sayap basah meliuk tak seperti sediakala teruka tariki tarikh tamadunisasi puisi nusantara
makan di telapak tangan cucu adam terbang rendah jinak-jinak merpati
diusir tak mau pergi dipanggili hati sunyi udara bertuba makanan beracun air berdusta mengering tanah rawa sebiji kelapa jatuh tumbuh dimata daun ilalang ada muatiara lengket di leher babi hutan sungai memngalirkan magma hujan di musim kemarau menghanyutkan cita-cita
awalnya sepasang merpati umpama adam mula bersua sitti hawa dari surga waktunya tiba ke hulu dia ada
Padang, Pebruari 2012
SEPASANG MERPATI
awalnya sepasang merpati terbang umpama adam mula bersua sitti hawa dari surga melayang menembus cakrawala ketinggian langit hanpa udara nafas sesak menukik tanpa memngibaskan kepak sayap basah meliuk tak seperti sediakala teruka tariki tarikh tamadunisasi puisi nusantara
makan di telapak tangan cucu adam terbang rendah jinak-jinak merpati
diusir tak mau pergi dipanggili hati sunyi udara bertuba makanan beracun air berdusta mengering tanah rawa sebiji kelapa jatuh tumbuh dimata daun ilalang ada muatiara lengket di leher babi hutan sungai memngalirkan magma hujan di musim kemarau menghanyutkan cita-cita
awalnya sepasang merpati umpama adam mula bersua sitti hawa dari surga waktunya tiba ke hulu dia ada
Padang, Pebruari 2012
Rabu, 15 Februari 2012
Tingkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Pupuk Organik
Tanggal 15 February 2012
PATAMUAN — Kelompok Tani Kampuang Palak Mandiri (KTKPM), Kenagarian Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman, Senin (13/2) malam memulai aksi nyatanya, membuat pupuk organik.
Pembuatan pupuk non kimia itu langsung difasilitasi Ahmad Gazali dari PT. Nan Tembo, Padang. Pada kesempatan itu, juga ikut sejumlah mahasiswa dari HMI Pariaman yang sedang mendalami ilmu pembuatan pupuk organik.
Suhardi Yakub, Ketua kelompok tani tersebut kepada Singgalang menyebutkan, kelompok tani yang dia dirikan bersama 19 orang anggota pada tahun lalu itu baru pertama kali mencoba menerapkan pupuk organik. Nantinya, pupuk itu akan digunakan untuk tanaman ubi kayu yang tengah dikembangkan kelompoknya di Kampuang Palak, sekitar 1,5 hektare.
Bahkan, kata Sekretaris DPC PBB Padang Pariaman ini, pupuk organik bagi masyarakat Patamuan boleh dibilang tabu, dan asing. Dan memang, masyarakat petani kampung itu belum terbiasa dengan pupuk yang diolah dari kotoran ternak.
“Buktinya, pada saat memulai pengolahan pupuk yang lama pembuatannya mencapai 50 jam itu, masyarakat Tandikek banyak yang berdatangan, melihat langsung cara pengolahan yang dilakukan kelompok tani tersebut. Masyarakat petani yang datang ke lokasi pembuatan itu cukup terkesima. Betapa tidak, pada awal datang ke lokasi, bau kotoran mintak ampun busuknya. Namun, setelah dikasih bahan berupa NT45 seri P, beberapa saat setelah itu, bau yang tadinya sangat menyengat dengan sendirinya hilang,” kata dia.
Bersama seluruh anggota kelompok, Suhardi Yakub memakai lahan milik orang lain dengan sistem pertigaan, seperti layaknya memakai lahan sawah yang produktif dulunya.
Sebab, lahan sawah itu sejak pascagempa dan longsor 2009 lalu tidak lagi produktif untuk ditanami padi, akibat ketiadaan irigasi yang mengalirinya. Diperkirakan, setahun ke depan lahan tersebut masih dimanfaatkan untuk ladang ubi.
Pembuatan pupuk organik yang dimotori kelompok Suhardi Yakub itu ingin mengembalikan kesuburan tanah, yang selama ini telah terkontaminasi oleh pupuk kimia. Ia melihat, dengan kesuburan tanah tentunya akan mampu mensejahterakan para petani dari hasil panen yang ditanaminya.
Sementara Ahmad Gazali selaku Konsultan PT. Nan Tembo merasa senang bisa bekerjasama dengan masyarakat petani. Ia melihat, merubah maiset masyarakat itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses panjang. Butuh kesabaran dan kesungguhan dari petani itu sendiri.
“Melihat kondisi lahan pertanian yang sangat luas di Padang Pariaman ini, kita ingin buat sebuah Pusdiklat pupuk organik. Apalagi, kader muda dari mahasiswa cukup antusias mempelajarinya. Kedepannya, para mahasiswa yang selama ini akrab dengan dunia demontrasi, kita ganti dengan demo buat pupuk organik, sehingga seluruh kelompok tani yang ada mampu membuat hal itu,” kata dia. (525)
Suhardi Yakub, Ketua kelompok tani tersebut kepada Singgalang menyebutkan, kelompok tani yang dia dirikan bersama 19 orang anggota pada tahun lalu itu baru pertama kali mencoba menerapkan pupuk organik. Nantinya, pupuk itu akan digunakan untuk tanaman ubi kayu yang tengah dikembangkan kelompoknya di Kampuang Palak, sekitar 1,5 hektare.
Bahkan, kata Sekretaris DPC PBB Padang Pariaman ini, pupuk organik bagi masyarakat Patamuan boleh dibilang tabu, dan asing. Dan memang, masyarakat petani kampung itu belum terbiasa dengan pupuk yang diolah dari kotoran ternak.
“Buktinya, pada saat memulai pengolahan pupuk yang lama pembuatannya mencapai 50 jam itu, masyarakat Tandikek banyak yang berdatangan, melihat langsung cara pengolahan yang dilakukan kelompok tani tersebut. Masyarakat petani yang datang ke lokasi pembuatan itu cukup terkesima. Betapa tidak, pada awal datang ke lokasi, bau kotoran mintak ampun busuknya. Namun, setelah dikasih bahan berupa NT45 seri P, beberapa saat setelah itu, bau yang tadinya sangat menyengat dengan sendirinya hilang,” kata dia.
Bersama seluruh anggota kelompok, Suhardi Yakub memakai lahan milik orang lain dengan sistem pertigaan, seperti layaknya memakai lahan sawah yang produktif dulunya.
Sebab, lahan sawah itu sejak pascagempa dan longsor 2009 lalu tidak lagi produktif untuk ditanami padi, akibat ketiadaan irigasi yang mengalirinya. Diperkirakan, setahun ke depan lahan tersebut masih dimanfaatkan untuk ladang ubi.
Pembuatan pupuk organik yang dimotori kelompok Suhardi Yakub itu ingin mengembalikan kesuburan tanah, yang selama ini telah terkontaminasi oleh pupuk kimia. Ia melihat, dengan kesuburan tanah tentunya akan mampu mensejahterakan para petani dari hasil panen yang ditanaminya.
Sementara Ahmad Gazali selaku Konsultan PT. Nan Tembo merasa senang bisa bekerjasama dengan masyarakat petani. Ia melihat, merubah maiset masyarakat itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses panjang. Butuh kesabaran dan kesungguhan dari petani itu sendiri.
“Melihat kondisi lahan pertanian yang sangat luas di Padang Pariaman ini, kita ingin buat sebuah Pusdiklat pupuk organik. Apalagi, kader muda dari mahasiswa cukup antusias mempelajarinya. Kedepannya, para mahasiswa yang selama ini akrab dengan dunia demontrasi, kita ganti dengan demo buat pupuk organik, sehingga seluruh kelompok tani yang ada mampu membuat hal itu,” kata dia. (525)
Berita Terkait
- 351 Guru Dikhawatirkan tak Bisa Penuhi Beban Mengajar
- Koperasi Harus Mampu Manfaatkan Peluang
- Dasa Wisma Dahlia Paling Aktif di Sitiung
- SUDAH MENELAN SEJUMLAH KORBAN : Proyek Pelebaran Jalan Meninggalkan Bengkalai
- Almaisyar ‘Serempet’ Lima Kandidat
- Banyak PNS Menolak Jadi Pelaksana Kegiatan
- KETUA DPRD PADANG, ZULHERMAN : Jaga Citra RSMABI 3 Padang
- SELAMA TAHUN 2011 : 33.000 Orang Tewas di Jalan Raya
- Mengurus WC Saja, DPRD tak Mampu
- GAGAL VERIFIKASI KPU : Balon Wako Perseorangan Dilarang Menyeberang ke Parpol
Minggu, 15 Januari 2012
8 (delapan) langkah membangun masyarakat
1. PEMBERDAYAAN
2. PENDAMPINGAN
3. JARINGAN
4. KEMITRAAN
5. MENURUNKAN COST PRODUCTION
6. MENIGKATKAN JUMLAH HASIL
7. PENGENTASAN KEMISKINAN
8. MEMBUKA LAPANGAN KERJA BARU
2. PENDAMPINGAN
3. JARINGAN
4. KEMITRAAN
5. MENURUNKAN COST PRODUCTION
6. MENIGKATKAN JUMLAH HASIL
7. PENGENTASAN KEMISKINAN
8. MEMBUKA LAPANGAN KERJA BARU
- Tanam Pisang Metode NT 45
* Gali lubang 100 x 100 x 50 cm
* Isi gulma
* Beri pupuk POML
* Timbun tanah. setelah 2 minggu
* Tanam, ambil anak pisang yang paling kecil, sebesar kepal tangan
atau baru berdaun dua.
* Pelihara anakan paling banyak 4.
* Tambah POML sesuai pertambahan anak
* Jarak tanam 5 m
* Baris shaf orang shalat
* Semprotkan Obat-obatan/antihama keseluruh permukaan lahan
** Selamat mencoba
- KemarinAhmad Gazali
- Tanam Kakao (Cokelat) Metode NT.45
< Gali lubang 30 x 30 x 30 cm
< Isi gulma
< Beri POML
< Semprot seluruh permukaan lahan menggunakan
Obat-Obatan/Antihama
< Timbun tanah, biarkan 15-30 hari.
< Tanam. Sebelum tanam, potong akar tunggang
< Semprotkan Obat-obatan/Antihama
< Setelah tinggi 70 cm, potong pucuk
< Upayakan tunas yang tumbuh dari tanah, 3 tunas
< Setelah 3 tunas tumbuh baik dari tanah, potong batang awal
< Setiap tunas pelihara 3 tunas pula
< Jumlah daun 150-300 helai
< Tunas baru dipotong
< Pelihara bunga batang dan buang bunga ranting
* Penyemprotan obat-obatan/antihama sebulan sekali.
* Tambah POML pada rumpun yang pertumbuhan terlambat
* Prinsip POML didalam tanah, jangan ditaburkan dipermukaan
tanah.
* Jarak tanam 5 x 5 m
* Baris, shaf orang shalat
* Tanami dengan tanaman umur pendek sebelum kakao berbuah.
* Buatkan lubang antara batang satu dengan batang yang lain
ukuran 100 x 100 x 50 cm, isikan gulma, gulma tidak dibakar.
> Bila dibutuhkan daun untuk pakan ternah, biarkan tunas
tumbuh, tidak perlu dipotong dan jarak tanam cukup 3 x 3 m
Pembibitan
** Pilih buah kakao yang disukai, sudah sempurna masak
pada batang yang sudah tua.
** Keluarkan biji, cuci dengan air tanah bersih yang merapung
dibuang
** Jjemur sampai kering
** Campur POML dengan Tanah perbandingan 1 : 4
** Masukkan ke dalam polibek diameter 10 cm
** Biji cokelat yang sudah kering rendam kedalam
obat-oabatan/antihama selama 4 jam
** Masukkan satu biji kedalam polibek
** Sebelumnya biji cokelat yang merapung dibuang
** Seminggu sekali semprotkan obat-obatan/antihama
** Setelah 3 bulan siap ditanam
+ Selamat bekerja!
- KemarinAhmad Gazali
- Prinsip hidup :
> Air (H20)
> Udara ( cahaya matahari/ultra violet)
> Makanan ( nutrisi)
- 17 jam yang laluAhmad Gazali
- Faktor yang pendukung bidang usaha:
1. Skill = 9,5 %
2. Managemen = 27,5 %
3. Mental = 63 %
- 17 jam yang laluAhmad Gazali
- Prinsip Hidup
1. Air (H20)
2. Udara ( Cahaya matahari/ultra violet)
3. Makanan ( Nutrisi)
Faktor Pendukung Bid Usaha
1. Skill = 9,5 %
2. Managemen = 27,5 %^
3. Mental = 63 %
Langganan:
Postingan (Atom)