Kamis, 18 Desember 2014

PUSAT PENELITIAN PELATIHAN DAN PENERAPAN BIOTEKNOLOGI

PUSAT PENELITIAN PELATIHAN DAN PENERAPAN
BIOTEKNOLOGI
( Konsulting & Invesment)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penanggungjawab              : Drs. Ahmad Gazali
Penanggungjawab Teknis ; Muhardi
                                            Pebriyansah S.ST
Bidang Adm/Keuangan :     Siska Adelya Ramadhani S.Si
                                           .Mohammad Iqbal


                                                           Konsultan :
NO
NAMA
ALAMAT
HP
1
AHMAD GAZALI
PADANG
081266928936
2
ALIS MARAJO DT. SORY MARAJO
PAYAKUMBUH
08126618488
3
ASRARULHAQ
BATUSANGKAR
085222621879
4
NASIRMAN CAN
PADANG
081388602389
5
MUHARDI
PADANG PARIAMAN
081266605444
6
ZUL DONI PUTRA
PADANG PARIAMAN
082387502902
7
PEBRYANSAH
PAYAKUMBUH
085274589443
8
LINDA LIN
PADANG
085274225012
9
SISKA ADELYA RAMADHANI
BOGOR
085766128880
10
LISENDRA
PADANG
083181536236
11
DARMANSYAH
PADANG
085263181945
12
ALFADLI ABBAS
KERINCI
082182729794
13
INDRA BUDIMAN
PAYAKUMBUH
085363113180
14
ABDUL RAZAK
PADANG
081314015320
15
MUHAMMAD YUNUS YUSUF
JAKARTA
081374353697
16
MASKUR
PADANG PARIAMAN
085274081349
17
AJO BAHAR
PADANG PARIAMAN
082387293633
18
SEPRIADI HARIS
PAINAN
081374241353
19
ALISON PUTRA
PADANG
081374753626
20
RUSLI
PAINAN
081263783117
21
USTAD YASRIZAL
KAYUTANAM
081363407885
22
TAUFIK SYAFE’I
KAYUTANAM
081363881520
23
SYAHRUL R. TANUNG
PASAMAN BARAT
08116603411
23
ZALDI HERIWAN
AGAM
081363466066
25
SYAMSUL AKBAR
PADANG
085263671599
26
EMRAL JAMAL
PAINAN
085374146888
27
FAUZAN ZAKIR
PADANG
082169039240
28
ASNUL CHAN
BATUSANGKAR
08126761372
29
DEDI AZHARI S.
MEDAN
085270932889
30
ENDAR
KERINCI
081230475108
31
ILHAM
PADANG
081993328990
32
LASDI ARMAN
PASAMAN  BARAT
081363383575
33
MUNAJI
PASAMAN  BARAT
085364979263
34
MOHAMMAD IQBAL
PADANG
081289634363
35
ANNISA RAHMADHANI
PADANG
081261537010

Yang membutuhkan atau yang ingin mengetahuilebih serius usaha pertanian total organik menggunakan bioteknologi NT 45temuan Darmansyah dapat menghubungi nama-nama diatas yang banyak sedikitnyasudah mencobakannya di lapangan/ masyarakat. Walau yang sudah pernah belajarsejak 2007 hingga kini lebih 3.000 orang dan sejak jauh sebelumnya 1998 hinggakini lebih 10.000 orang untuk seluruh Indonesia.

Masih banyak nama-nama yang masih melakukan ditengah masyarakat yang tak terpantau oleh kami. Yang ditansfer ke pelakupertanian berupa riset terapan yaitu mencari solusi bagaimana menurunkan ongkospruduksi dan meningkatkan jumlah hasil.


Bertanam Pohon Berbasis Tumbuhan Lokal dan Nilai Tambah

Bertanam Pohon Berbasis Tumbuhan Lokal dan Nilai Tambah

Amat banyak tumbuhan lokal yang bisa ditanam, dipelihara serta membawa manfaat yang lebih besar. Antara lain Surian, Bayur. Meranti, Sungkai, misalnya ditanam sebagai pengganti pagar ladang. Surian misalnya juga bisa di jadikan pelindung ditanam agak jarang dalam ladang. Bila hujan musim hujan tiba maka surian akan gugur, sebaliknya dimusim kemarau surian berdaun rimbun. Di bekas penarahan surian tak ada semut. Bila ditebang diatas 12 tahun maka takkan akan dimakan bubuk kayunya. Jarak tanam sebagai pengganti pagar cukup 2 meter.

Ada baiknya juga tumbuhan buah-buahan seperti al  mangga, jeruk, pepaya, durian belanda (sirsak), rambutan, durian ditanam sepanjang jalan yang selama ini ditanami pohon dimaksud untuk pelindung. Yang akan menjaga, memanfaatkan masyarakat. Selama orde lama dan orde baru dengan pendekatan proyek bibit pohon didatangkan dari Jawa - diseragamkan sesuai pendanaan dari pemerintah terpusat. Baju pegawai sampai celana dalampun kalau bisa seragam. Adanya otonomi daerah, pemerintahan yang demokratis tentu daerah masing-masing tak ada salahnya menentukan tanaman yang sesuai dan yang tumbuh subur didaerah masing-masing. Tentu saja tidak dengan pendekatan proyek tetapi program seperti yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK dewasa ini.

Sering kita saksikan acara tanam sejuta pohon. Kenyataannya yang ditanam adalah satu atau dua batang saja. Usai upacara seremonial tidak ada kelanjutan.Hanya menghabiskan dana proyek. Kalaupun ada dalam realitasnya proyek tersebut masyarakat seperti berlomba menghancurkan dengan cara menebangi dan tak dimanfaatkan. Coba saja simak kalau ada pemerintah mengadakan tong sampah, marca jalan di tikungan dengan kaca sppion yang lumayan mahal, masyarakat berlomba menghancurkan. Begitu pula bila ada bantuan lepas sapi, ramaia-ramai menjual. Era seperti ini sudah waktunya ditinggalkan.

Pola Tanam

Para peneliti Belanda pada abad ke XVI s/d XVIII datang ke daerah ini mengumpulkan pelbagai tanam untuk diteliti sembari membawa bibit dari negara lain untuk ditumbuh-kembangkan sesuai kebutuhan penjajah. Biasanya (demplot) percontohan lokasinya dekat tempat tinggal peneliti. Tentu bayak tanaman yang ada disana. Oleh bangsa kita tanpa tanya lalu dikembangkan di tanah mereka segala macam tanaman dalam sebuah ladang hingga kini. Dalam sebuah ladang segala ada terutama untuk cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari petani maka mereka disebut petani. Kini zaman telah berubah, petani mesti ditingkatkan menjadi pengusaha tani. Pengusaha tani akan menjual lebih dulu baru mengusahakan apa kebutuhan pembeli.

Gotong Royong

Hilangnya gotongroyong, kongsi, bekerjasama berawal dari mulai hilangnya semangat untuk ber-cooperation dimaksud Bung Hatta dengan koperasi atau berjema'ah. Pemerintahan yang sentralistik berimplikasi masyarakat tidak merasa memiliki atas proyek. Sampai-sampai riol. bandar, drainase di halamannnya dirusak. Sudah waktunya yang semacam itu kita ikut menjaga kalau tak bisa membuat menjadi lebih baik. Mari kita tinggalkan perilaku merusak, padahal yang kita rusak kita membutuhkannya. Dari pemerintahan Jokowi-JK hanya satu yang kita minta yaitu rasa malu. Bagi saya apabila dalam diri kita sudah muncul rasa malu 'tau jo diri ' itu sudah cukup untuk modal membangun karakter bangsa ini.Semoga bermanfaat !